Salah satu bahasa asing yang penting dikuasai adalah bahasa Mandarin. Pertanyaan yang sering muncul kemudian adalah apakah belajar bahasa mandarin susah atau tidak? Jawaban yang umum pasti susah. Bagaimanapun belajar bahasa yang baru pastilah susah.
Bahasa Mandarin terkenal sebagai bahasa yang memiliki tingkat kesulitan tinggi. Salah satu alasannya, karena bahasa mandarin berasal dari bahasa yang sangat berbeda dengan bahasa Indonesia. Kesulitan ini bisa dilihat dari karakter huruf mandarin yang berjumlah puluhan ribu.
Beberapa faktor berikut bisa menjawab apakah belajar bahasa mandarin susah atau tidak. Pertimbangan menjawab tingkat kesulitan bahasa mandarin ini berdasarkan perbandingannya dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu. Simak selengkapnya melalui ulasan berikut agar kamu mengetahui jawaban sebenarnya tentang belajar bahasa mandarin susah atau tidak.
Contents
Pelafalan Bahasa Mandarin
Pelafalan bahasa Mandarin yang melandasi belajar bahasa Mandarin susah atau tidak dari segi bahasa. Pelafalan menjadi hal dasar yang mesti dipahami agar dapat menguasai bahasa Mandarin. Nah, bahasa Mandarin memiliki pelafalan yang cukup berbeda dengan bahasa Indonesia.
Bahasa mandarin adalah bahasa tonal yang bila nadanya berbeda, maka berbeda pula maknanya. Hal inilah yang menyebabkan belajar bahasa Mandarin terkesan susah terutama bagi masyarakat Indonesia. Apa saja perbedaan pelafalan antara bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin?
1. Nada (Sheng Diao)
Bahasa Indonesia tidak mengenal nada yang harus digunakan untuk mengucapkan kata-kata tertentu, sedangkan bahasa Mandarin mengenal nada baca. Nada baca dalam bahasa Mandarin bervariasi pada tiap-tiap suku kata. Terdapat empat sheng diao yang utama dalam bahasa Mandarin, yaitu nada pertama, nada kedua, nada ketiga, dan nada keempat. Ada pula satu nada netral sebagai tambahannya.
2. Teknik Penekanan Bunyi
Dalam bahasa Indonesia saat mengucapkan suatu kata tidak harus memberikan sedikit tekanan udara dari dalam untuk menghasilkan bunyi yang diinginkan. Sementara bahasa Mandarin memiliki aturan teknik pengucapan suatu kata. Saat berbicara dalam bahasa Mandarin, posisi lidah, gigi, dan bibir sangat diperhatikan.
Perihal nada baca dan teknik penekanan bunyi kata dalam bahasa Mandarin nampak sangat rumit. Mengapa kedua hal tersebut penting untuk diperhatikan? Sebab bahasa Mandarin memiliki banyak suku kata yang sama bunyinya tetapi memiliki makna yang sangat berbeda apabila diucapkan dengan nada baca yang berbeda. Untuk menghindari interpretasi bahasa yang keliru atau berseberangan dengan makna yang sebenarnya, saat berbahasa Mandarin nada menjadi hal dasar yang penting diperhatikan.
Alfabet Bahasa Mandarin
Ejaan alfabet bahasa Mandarin dikenal dengan sebutan Hanyu Pin Yin. Di dalamnya terdapat 26 abjad yang dimulai dari A hingga Z seperti dalam bahasa Indonesia. Namun yang membedakannya, penulisan Hanyu Pin Yin disertai dengan simbol nada baca di atas ejaan. Biasanya simbol nada ini diletakkan di atas vokal utama pada suku kata. Khusus huruf “i” titik di atas huruf digantikan dengan simbol nada intonasi. Simbol nada baca yang ditulis untuk membantu pelafalan dengan nada yang benar.
Hanyu Pin Yin merupakan gabungan dari suku-suku kata huruf alfabet yang membentuk kombinasi bunyi yang sesuai dengan makna dalam bahasa Mandarin. Misalnya, suku kata “ba”. Apabila diucapkan dengan nada pertama menjadi “Bā” memiliki makna kata “delapan”. Namun apabila diucapkan dengan nada keempat “Bà” makna katanya menjadi papa.
Aturan Kombinasi Pin Yin
Setelah nada baca, kombinasi huruf Pin Yin menjadi hal yang perlu dipelajari selanjutnya. Huruf Pin Yin mengenal jenis huruf vokal dan konsonan seperti bahasa Indonesia. Perbedaannya, kombinasi huruf vokal dan konsonan dalam bahasa mandarin ini memiliki aturan baku. Aturan tersebut misalnya huruf “a” boleh dikombinasikan dengan huruf “o” dan “i” sehingga membentuk suku kata “ao” dan “ai”. Sementara kombinasi suku kata “ae” tidak pernah ditemukan karena tidak ada aturan seperti itu.
Adapun aturan perubahan penulisan suku kata dalam bahasa mandarin. Untuk suku kata “iou”, “uei”, dan “uen” akan berubah menjadi “iu”, “iu”, dan “un” bila mengikuti suatu awalan. Kemudian kata-kata yang terdiri dari dua suku kata atau lebih, penulisannya disambung agar lebih mudah dibaca. Misalnya, Yǔfǎ yang bermakna tata bahasa.
Jadi sudah tahu dong belajar bahasa mandarin susah atau tidak. Pelafalan dan alfabet bahasa Mandarin menjadi tantangan terbesar bagi pembelajar bahasa mandarin pemula. Meskipun begitu, belajar bahasa Mandarin tidak akan terasa susah apabila kamu senang dan semangat mempelajarinya. Terapkan motivasi yang kuat agar kamu selalu giat berlatih bahasa mandarin ya!
Untuk memulai karir dan asah kemampuan di Bidang Mandarin, Anda bisa memulai menemukan Lowongan Kerja Translator Mandarin di Web Karir.com