Tips Karir

7 Kesalahan Delegasi Tugas yang Harus Dihindari

Pinterest LinkedIn Tumblr

Kamu bukanlah manager yang hebat jika tidak bisa mendelegasikan. Mendelegasikan tugas yang baik adalah kunci bisnis yang tumbuh dengan positif. Bisnis bukan hanya melibatkan satu orang. Buanglah pikiran bahwa kamu dapat melakukan setiap pekerjaan dengan lebih baik. 

Tak peduli seberapa baiknya keterampilanmu, kamu tetap perlu melakukan delegasi tugas untuk menyelesaikan tugas secara efektif. Menariknya, pendelegasian tidak sama dengan membuang tugas pada orang. Pendelegasian nyata terjadi ketika karyawan menjadi pemangku kepentingan dalam hasil proses. 

Apakah kamu tidak merasa bebas meskipun telah mendelegasikan sebagian besar pekerjaan kamu? Apakah kamu mengira bahwa karyawan menyelesaikan tugas dengan cara yang tidak benar? Nah, jika mereka tidak melakukannya dengan benar, mungkin kamu berperan besar dalam kesalahan tersebut. Inilah 7 kesalahan delegasi tugas yang dapat mengurangi efektivitas tim, dan sudah seharusnya dihindari.

Apa Saja Kesalahan Delegasi Tugas yang Umum Terjadi?

Pendelegasian bekerja paling baik ketika ada proses pemikiran yang berorientasi pada hasil yang jelas. Mari simak 7 kesalahan delegasi tugas yang harus dihindari untuk pertumbuhan tim yang lebih baik! 

1. Micromanaging

Micromanage membuat karyawan tidak akan pernah belajar. Bersikaplah mendukung untuk memastikan pekerjaan dilakukan secara efektif. Berikan karyawan ruang yang cukup untuk mengambil keputusan sendiri, memecahkan beberapa masalah, dan berpikir kreatif. Ini membuat mereka merasa seperti roda penggerak di setiap langkah yang mereka lakukan.

Read :  Ingin Ganti Karir Di Tahun 2020? Lakukan Dulu Tiga Hal Ini

2. Tidak Menjelaskan Tujuan di Awal

Karyawan tidak hanya perlu mengetahui tugas apa yang harus mereka lakukan. Seorang pemimpin yang baik juga menjelaskan apa yang harus dilakukan, bagaimana melakukannya, dan apa yang diharapkan untuk diselesaikan. Bukan hanya delegasi tugas, karyawan juga harus tahu harapan, tujuan, dan tenggat waktu proyek sehingga karyawan dapat menavigasi tugas dengan baik.

3. Memberikan Instruksi yang Tidak Jelas

Delegasi tugas yang efektif selalu diikuti komunikasi yang jelas. Jelaskan secara detail agar tidak terjadi kesalahpahaman atau ketidakjelasan. Saat mendelegasikan tugas, kamu harus menyebutkan hasil yang diharapkan secara jelas dan terukur, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas, alat yang akan digunakan, termasuk kapan dan bagaimana pelaporan disampaikan.

4. Memilih Orang yang Salah

Pemimpin yang baik memahami keterampilan apa yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas dan memberikan tugas tersebut kepada orang yang tepat. Jika memilih seseorang yang tidak cocok atau tidak mampu melakukannya, hasilnya mungkin jauh dari ideal. Misalnya, tugas copywriting diberikan kepada desain grafis. Ini adalah kesalahan delegasi tugas yang fatal. Kesalahan ini dapat menimbulkan pertengkaran, perbedaan pendapat, dan kurangnya rasa hormat di antara anggota tim.

5. Mendelegasikan Terlalu Banyak Sekaligus

Delegasi tugas yang berlebihan dalam waktu bersamaan menyebabkan staf kewalahan. Bersikaplah bijaksana dan adil tentang berapa banyak waktu yang diberikan kepada seseorang untuk melaksanakan tugas. Untuk mencegah staf kewalahan, jangan pernah menunda pendelegasian tugas hingga menit terakhir. Berikan tugas satu per satu untuk menghindari beban kerja yang menumpuk.

6. Menerapkan Pola Pikir Anti Kesalahan dan Kegagalan

Setiap orang bisa membuat kesalahan dan gagal melakukan sesuatu. Kesalahan sekecil apapun dapat terjadi tidak peduli seberapa keras kamu mencoba menghindarinya. Pemimpin yang baik dapat memahami bahwa kesalahan bisa melahirkan pembelajaran, selama koreksi dilakukan. Delegasi tugas yang tanpa mengharapkan kesempurnaan membantu staf untuk belajar dan tumbuh. Oleh karena itu, ciptakan lingkungan kerja di mana anggota tim dapat datang tanpa ragu dan takut ketika melakukan kesalahan. 

Read :  Apa Itu Sales GT dan MT

7. Tidak Meluangkan Waktu untuk Meninjau Pekerjaan

Melakukan delegasi tugas dengan baik sangat penting, namun meninjau pekerjaan mereka juga tak kalah penting. Jangan menerima pekerjaan saat sudah selesai. Berusahalah memantau perkembangan penyelesaian tugas tersebut. Mungkin saja seseorang membutuhkan bantuan atau dukungan dalam tugas itu. Jangan lupa berikan umpan balik yang tepat sehingga mereka dapat menyelesaikan tugas mereka sendiri dan belajar.

Memiliki peran kepemimpinan menjadi tantangan tersendiri. Pemimpin lebih sekadar menerima hasil yang memuaskan. Pemimpin yang baik mampu mengarahkan, memberikan stabilitas, dan menghadirkan lingkungan yang produktif. 

Ingin memulai karir baru di mana kamu bisa menjadi orang yang diandalkan dalam mendelegasikan tugas? Kunjungi situs Karir.com dan dapatkan lowongan kerja sesuai profesi kamu. 

Hai! Saya Masriah Hasan, seorang yang bersemangat menerbitkan konten berdasarkan riset tentang karir, bisnis, pendidikan, dan lain-lain.