Bisa lulus kuliah tepat waktu pastinya merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri. Tetapi di era globalisasi seperti sekarang ini terkadang masih banyak yang merasa lulus Sarjana saja tidak cukup.
Banyak generasi milenial yang ketika lulus langsung melanjutkan pendidikan di tingkat lebih tinggi. Harapannya dengan melakukan hal ini mereka bisa mendapatkan pekerjaan lebih mudah. Apakah cara ini benar-benar berhasil memberikan kesempatan yang lebih besar untuk bekerja?
Contents
Perbedaan Kuliah dan Bekerja
Pada umumnya fresh graduate kurang menyadari perbedaan antara dunia kuliah dengan dunia kerja. Kuliah lebih ditujukan sebagai persiapan untuk memasuki dunia kerja dan juga pengembangan pengetahuan secara akademis.
Hal ini menjadikan kuliah lebih bersifat teoritis dan memiliki sistem kurikulum yang sama sehingga mampu menghasilkan produk atau lulusan yang sama. Dunia kerja menjadi sebuah objek pembelajaran yang bisa ditelaah melalui diskusi dan teori yang muncul di buku.
Sementara pada kehidupan nyata, dunia kerja sangatlah berbeda dengan berbagai macam teori yang ada di buku diktat. Dunia kerja merupakan sebuah realita persaingan yang batasannya tidak bisa dilihat dengan jelas.
Dalam dunia kerja, kita tidak bisa menjadikan sebuah pekerjaan menjadi sebuah objek semata. Segala diatur dan dihitung dengan berbagai pertimbangan yang mau tak mau harus mengikat para stakeholder yang terlibat di dalamnya.
Inilah yang menjadi perbedaan mendasar antara dunia kerja dan kuliah. Penilaian dari kinerja tidak hanya didasarkan kepada absensi dan IPK semata. Ada berbagai atribut penilaian lainnya yang diberikan oleh perusahaan kepada pekerjanya untuk minimal memenuhi kriteri cukup agar bisa bekerja di sebuah perusahaan.
Jadi, bila kalian berpikir dengan melanjutkan kuliah akan memperbesar peluang untuk mendapatkan pekerjaan, tentunya hal ini tidak sepenuhnya benar. Ada berbagai hal lain yang harus dilakukan dan dipelajari selain sekedar mendapatkan IPK dengan nilai yang cukup tinggi.
Baca Juga : Management Trainee Mahasiswa UNPAD
Supply and Demand Dunia Kerja Indonesia
Dengan menggunakan analogi teori permintaan dan penawaran, sebenarnya kita bisa melihat seberapa besar peluang kerja untuk tingkat pendidikan tertentu. Perusahaan-perusahaan di Indonesia biasanya memberikan persyaratan pendidikan minimal S1 untuk lowongan pekerjaan di level fresh graduate.
Sangat jarang sekali sebuah perusahaan membuka lowongan di level fresh graduate dengan kualifikasi lulusan S2 dan diatasnya, kecuali untuk lowongan Management Trainee dan sejenisnya. Hal ini tentunya menjadi sebuah dilema bagi fresh graduate yang sudah melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. Karena permintaan dari industri tidak terlalu banyak, sementara jika melamar diluar kualifikasi biasanya akan dianggap overqualified untuk posisi tersebut.
Lalu, Bagaimana Solusinya?
Tentunya melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi adalah sebuah hal yang positif. Tetapi harus diingat bahwa tujuan melanjutkan pendidikan adalah untuk meningkatkan kualitas diri sehingga bisa lebih baik. Jika kamu berpikir untuk melanjutkan pendidikan semata-mata hanya untuk diterima kerja maka hal tersebut belum tentu tercapai dengan cara ini.
Ada baiknya kamu mencoba dahulu bagaimana rasanya bekerja dan menjadi bagian industri. Setelah itu barulah kamu lanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dengan cara ini kamu tentunya bisa mendapatkan pengalaman yang lebih baik dan seimbang untuk karir dan pendidikan yang kamu jalani. Nah, apakah kalian setuju? Bagikan pendapat kalian di kolom komentar ya!
Baca Juga : Daftar Management Trainee, Apa Saja Keuntungannya?