Tips HR

Siasati Supply & Demand di Era Startup

Pinterest LinkedIn Tumblr

Belum lama ini, Amazon mengumumkan bahwa mereka akan meneruskan investasinya di India dengan menambah modal sebesar tiga milyar dolar. Di India, Amazon yang baru hadir tahun 2013 merupakan pemain baru, namun kini telah menjadi market leader dengan jumlah karyawan lebih dari 45.000 orang dan menjangkau lebih dari 100 kota di pelosok India.  Layanan gratis antar satu hari pun sudah bisa dinikmati di beberapa kota besar di India. Akibat gebrakan besar Amazon ini, para pemain lokal seperti Flipkart pun kelimpungan. Padahal pendiri Flipkart dulunya “lulusan” Amazon juga.

Di Indonesia, Amazon sudah mengumumkan akan segera memasuki pasar dengan nilai investasi sebesar 600 juta dolar.

Memang tidak sebesar India, namun angka tersebut rasanya merupakan nilai investasi awal yang paling besar untuk e-Commerce di Indonesia. Tiga tahun terakhir ini, pasar Indonesia memang dibanjiri perusahaan-perusahaan  startup  yang memberikan pengaruh besar pada peta dunia HR. Sebut saja Tokopedia, Bukalapak, Bilna, Go-jek, hingga MatahariMall.

Karir.com pun merasakan dilema yang sama. Kami kekurangan engineer untuk pengembangan produk kami.  Waktu itu, CEO kami sampai harus terbang ke Yogyakarta untuk melakukan proses perekrutan. Jogja konon merupakan pusatnya engineer muda yang kompeten. Jika memang susah mendapatkannya di Jakarta, cari langsung dari sumbernya, mungkin begitu yang ada dalam pikiran CEO saya.

Dalam proses seleksi, Karir.com pun menerbangkan salah seorang Tim IT kami yang berkebangsaan Amerika ke Jogja untuk mengetes langsung para engineer yang berhasil dikumpulkan. Hasilnya tidak mengecewakan! Dari tiga yang datang, satu lolos. Padahal kriteria Tommy Sullivan, ahli IT kami ini sangat tinggi. Ia sendiri pun puas pada kualitas kandidat Jogja.

Read :  Makna Pekerjaan Tidak Ditemukan Tapi Diciptakan

Namun, mendapatkan kandidat yang tepat baru satu solusi yang terpecahkan. Kami masih mendapatkan kendala lain. Kebanyakan dari mereka menolak untuk bekerja di ibukota. Mereka memilih bekerja di Jogja berapapun gaji yang ditawarkan di Jakarta. Beberapa pentolan bahkan sudah ditawari lebih dari dua kali gaji mereka saat ini, namun tetap saja menolak.

Mengingat kepentingan Karir.com yang sudah tidak dapat ditunda, akhirnya kami memilih membuka kantor perwakilan di Jogja. Mau tidak mau, bukan? Tim engineer kami walaupun duduk di Jogja, tetap mampu memberikan hasil yang memuaskan selama ada internet.

Temukan artikel HR lainnya di majalah triwulan Karir.com: The Good HR #1